Isu Kapitalisasi Rumah Sakit di masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19

Jurnalpost – Kemunculan virus corona pertama kali yaitu di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 yang lalu. Saat itu orang berdatangan ke rumah sakit dengan gejala yang tidak seperti biasa. Corona virus sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun virus tersebut biasa ditemukan pada hewan seperti kucing, anjing, kelelwar dan binatang-binatang lainnya.

Corona merupakan penyakit yang mengganggu pada sistem pernafasan manusia. Ada beberapa gejala umum seperti demam tinngi, flu dan batuk, serta diare dan merasa cepat mudah lelah. Ada beberapa pendapat gejala virus corona yaitu hilangnya indera penciuman. Jika gejala-gejala itu terjadi pada diri kita harrus diberlakukan karantina selama 7 hari, dan apabila kita tinggal bersama orang lain maka karantina diperpanjang menjdi 14 hari.

Penularan virus corona bisa dari manusia dengan manusia dari cairan yang dikeluarkan saat batuk dan bersin. Dengan begitu virus ini sangat mudah penularannya.
Virus corona mulai menyebar di Indonesia pada bulan Maret 2020 yang lalu. Berawal dari pertemuan salah satu warga Indonesia dengan WNA Jepang. Setelah itu presiden Joko Widodo langsung mengumumkan terkait warga Indonesia yang terinfeksi virus corona. Presiden Joko Widodo sudah mempersiapkan rumah sakit berstandar Internasional untuk menangani kasus ini.

Perkembangan covid-19 di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari. Tercatat dari bulan Maret sampai sekarang sudah mencapai 415.402 positif, 345.566 sembuh, dan 14.044 meningal. Namun ada isu-isu yang tidak enak didengar dari Rumah Sakit yaitu ada mafia-mafia rumah sakit yang sengaja meng-covid-kan pasien yang tidak terkena covid-19 dengan alasan agar mendapat sebuah keuntungan yang besar.

Sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang sudah melakukan hal itu seperti di Semarang, Pasuruan, Jakarta dan masih banyak yang melakukan hal nakal tersebut. Seperti yang sudah diberitakan di televise-televisi maupun media cetak bahwa satu pasien yang terkena covid-19 di rumah sakit maka bantuan dari pemerintah bisa mencapai ratusan juta rupiah. Pada surat Menteri Keuangan Nomor S-257/MK 02/2020 tanggal 6 April membuat aturan biaya perawatan covid di rumah sakit.

Apabila pasien diisolasi selama 14 hari di rumah sakit maka pemerintah membayar dengan nominal Rp. 105 juta rupiah dan ini merupakan harga terndah. Apabila pasien terkena penyakit komplikasi maka pemerintah menanggung biaya sebesar Rp. 231 juta rupiah per orangnya. Dengan nominal yang tidak sedikit ini maka sifat licik dari berbagai rumah sakit untuk mendapatkan sebuah keuntungan pasti akan terjadi. Dari pihak rumah sakit akan membuat surat pernyataan untuk keluarganya dan meminta untuk menandatangi surat tersebut bahwa anggota keluarganya terkena covid-19 tersebut. Diantara kasus-kasus yang sudah terjadi banyak pihak rumah sakit mengklaim bahwa orang yang meninggal di rumah sakit tersebut akibat covid-19, padahal hasil dari rapidtes tersebut belum keluar.

Dari tindakan-indakan nakal oleh mafia rumah sakit ini menjadi sebuah keresahan bagi masyarakat maupun pemerintah itu sendiri. Sistem kapitalisme-kapitalisme semacam ini akan menimbulkan sebuah generasi-generasi koruptor yang baru. Bagi rumah sakit yang sudah dipercaya untuk menangani kasus-kasus covid-19 yang semakin meluas seperti sekarang ini harusnya mereka memberikan contoh yang baik bukan memberikan contoh yang buruk dan mengakibatkan kebejatan moral.

Seharusnya pihak dari rumah sakit berusaha menenangkan bukan malah meresahkan dengan mengedarkan info-info yang sekiranya tidak valid demi mencari keuntunan semata. Kapitalisasi-kapitalisasi di zaman sekarang sudah sangat banyak sekali terjadi dan menghancurkn moral-moral kemanusiaan demi sebuah keuntungan. Memanusiakan manusia hanya menjadi sebuah istilah bukan dari sebuah action. Kapitalisme ini merupakan pangkal dari munculnya keserakahan, kehancuran moral, dan sikap-sikap saling intoleran demi keuntungan sendiri dan merendahkan pihak lain.

Follow us onFollow JurnalPost on Google News Temukan di Google PlayTemukan di Google Play

Rekomendasi untuk anda

Terbaru

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini