33.5 C
Jakarta
20, April, 2024
JurnalPost.comPendidikan10 Hal Yang Anda Tak Ketahui Tentang Sekolah Jepang

10 Hal Yang Anda Tak Ketahui Tentang Sekolah Jepang

JURNALPOST – Kebanyakan dari kita berangkat ke sekolah dengan gaya rambut sesuka kita. Ya, karena alasan tertentu, siswa Jepang diwajibkan memiliki panjang rambut hanya sebatas telinganya. Tidak diperbolehkan menyemir atau memakai gaya rambut tertentu.

Sementara siswi Jepang diperbolehkan sedikit panjang untuk rambutnya. Namun mereka dilarang melakukan perawatan kaki, memakai riasan bahkan memakai cat kuku. Alasannya adalah karena siswa-siswi seharusnya hanya fokus pada belajar dan bukan pada penampilan mereka.

Dilarang Pacaran

Ingatkah Anda dengan gebetan saat di sekolah dulu yang selalu Anda pelototi dan menempatkan gambar hati diantara nama Anda dan nama dia? Nah, jika Anda adalah siswa Jepang, hubungan semacam itu dilarang karena hal tersebut dianggap akan mengganggu.

Jajan di Kantin Sekolah

Jika Anda bersekolah di Jepang, maka lupakanlah kebiasaan membeli makan siang saat jam istirahat atau memakan bekal roti isi selai kacang atau jelly. Itu tidak boleh! Jam makan siang di sekolah Jepang, seluruh siswa akan memiliki menu makan siang yang sama.

Makan di Ruang Kelas

Siswa diwajibkan makan di meja ruang kelas mereka dan menu mereka berupa nasi ikan atau sup. Jika Anda tak menyukai menu itu, maka Anda sangat sial karena sekolah-sekolah Jepang mewajibkan aturan di mana semua siswa diwajibkan menghabiskan seluruh menu makan siang mereka. Karena jika tidak, akan ada hukumannya.

Tak Ada Bujang Sekolah

Sekolah di Jepang tidak mempekerjakan tukang bersih-bersih melainkan justru siswa dan guru mendapat jadwal masing-masing untuk menyapu lantai serta membersihkan toilet sekolah. Sisi baik dari aturan ini adalah orang-orang akan berpikir 2 kali kalau mau membuang sampah sembarangan atau melengketkan sisa permen karet di bawah meja. Karena mereka semua tahu pada akhir jam sekolah mereka diwajibkan untuk bersih-bersih dulu sebelum pulang.

Tak ada Guru Pengganti

Sekolah di Jepang anti dengan guru-guru pengganti. Jika semisal seorang guru sakit atau sedang cuti maka siswa-siswi diwajibkan tetap belajar di ruangan secara mandiri. Hal ini nampaknya tidak berlaku di SMA Eropa maupun Amerika karena meninggalkan para siswa 30 menit saja dalam ruangan malah yang ada hanyalah keributan dan berantakan.

Dilengkapi Senjata Khusus

Meski di negara yang paling aman di Jepang para siswa diwajibkan mampu bela diri dasar untuk melawan pengganggu di luar. Mereka dibekali senjata khusus yang disebut Sacimata yang mana berupa galah dengan 2 sisi yang bergerigi di mana senjata ini diadaptasi dari senjata samurai kuno. Senjata ini didesain untuk melumpuhkan pengganggu dan bisa ditemukan tergantung pada dinding-dinding setiap sekolah di Jepang.

Hormat Kepada Guru

Salam merupakan bagian penting dalam kebudayaan Jepang dan tentunya sekolah juga tak luput dengan itu. Di awal dan akhir dari jam sekolah, seluruh siswa diwajibkan berdiri dan menunduk kepada guru di depan kelas. Beberapa sekolah bahkan memulai dengan kegiatan meditasi dengan tujuan agar para siswa bisa lebih tenang dan meningkatkan konsentrasi mereka.

Tidak Boleh Terlambat ke Sekolah

Para siswa Jepang tidak diperbolehkan datang terlambat atau bolos sekolah. Kecuali ada keperluan dan hal penting. Ketepatan waktu adalah hal yang sangat penting. Tidak hanya itu, mereka juga tidak hanya duduk dan melihat saja
sampai jam sekolah berakhir para siswa bahkan kebanyakan masih banyak yang tinggal di sekolah untuk kegiatan workshop ataupun jam pelajaran tambahan.

Pakaian Seragam

Hampir sebagian besar setiap siswa-siswi di Jepang diwajibkan mengenakan seragam yang sudah turun temurun. Untuk para siswa, seragamnya berupa jas hitam dengan kerah yang tinggi. Sementara siswi, berupa rok dan blus pelaut.

Libur Sekolah

Para siswa Jepang hanya mendapat 5 minggu libur selama musim panas namun semua diterapkan pada pertengahan dan bukannya pada akhir tahun. Masa-masa liburan tidak mereka gunakan untuk berpesta atau bermain game komputer melainkan mereka justru kembali ke sekolah dan turut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan.

Poin-poin tadi membuat Jepang menempati peringkat 4 di dunia dalam hal murid dengan kualitas ilmiah dan matematika terbaik.

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini