32.5 C
Jakarta
19, April, 2024
JurnalPost.comPolitikTingginya Kasus Perceraian Dalam Rumah Tangga Karena Beda Pilihan Politik

Tingginya Kasus Perceraian Dalam Rumah Tangga Karena Beda Pilihan Politik



JURNALPOST
– Kehidupan harian kita banyak terpengaruh oleh perbedaan pandangan politik yang kian nyata bahkan meskipun pemilihan kepala daerah 2020 telah berlalu.

Hal ini tampak dari perdebatan yang kini semakin sering memanas di media sosial dan kerap dikaitkan dengan isu-isu pilkada kemarin. Tentu saja perdebatan ini dapat berdampak buruk jika ditanggapi dengan serius. Bahkan perbedaan pandangan politik ini juga bisa menjadi penyebab perpisahan dalam hubungan lho.

Pemilihan kepala daerah yang baru saja di gelar akhir-akhir ini bisa membawa dampak pada sebuah hubungan, terlebih lagi pasangan suami istri. Perbedaan pandangan politik antara suami dan istri ternyata bisa membawa dampak yang buruk bagi kehidupan rumah tangga mereka, yaitu perceraian. Seringkali Saat pasangan tidak mampu menghormati pandangan politik satu sama lain dan perdebatan terus terjadi, maka perpisahan menjadi jawaban untuk kembali tenang.

Dari data Badan Peradilan Agama yang diperoleh BBC News Indonesia, tingkat perceraian yang disebabkan persoalan politik bersifat fluktuatif. Pada 2009, tingkat perceraian karena persoalan politik mencapai 402 kasus. Lalu, pada 2010, berkurang menjadi 334 kasus. Pada 2011, kasus perceraian yang dilatarbelakangi persoalan politik mencapai 650 kasus. Namun, angka perceraian cukup tinggi karena persoalan politik terjadi pada tahun 2015 atau setahun setelah Pemilu 2014. Angkanya mencapai 21.193 kasus. kasus cerai karena beda politik paling tinggi di Jawa Timur yaitu sebanyak 221 pasangan.

Disusul Jawa Barat sebanyak 51 kasus perceraian dan di tempat ketiga Jawa Tengah sebanyak 36 kasus perceraian. Di Riau ditemukan 13 kasus perceraian karena beda pandangan politik. Adapun Sumatera Selatan, Papua dan Sulawesi Selatan masing-masing 2 kasus. Sedangkan di Aceh, Bengkulu, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah dan dan Nusa Tenggara Barat 1 kasus perceraian.

Menurut psikoterapis dan penulis McKoy,ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum berselisih politik dengan pasangan

1. Jangan memaksa pasangan meyetujui pandangan politikmu
Setuju untuk nggak stuju merupakansalah satu cara untukmenyelamatkan hunbungan. Kamu dan pasanganmu harus sama sama berkompromi dengan pilihan masing masing

2. Hargai perbedaan pendapat kalian
Hargai pendapat pasanganmu meski kedengarannya mungkin tidak masuk akal. Jangan sampai berselisih sampai akhiirnya berpisah karean prinsip politik kalian

3. Beri batasan untuk berdebat
Ketika diantara kalian sudah mulai gusar dan menunjukkan gesture tubuh dan mimik muka yang tidak nyaman, baiknya segera ajak pasangan kalian bercanda. Mungkin, argumen argument kalian keluarkan tentang perbedaan politik ini sudah mulai keluar jalur dan melukai persaannya.

Penulis : Yogie Julian pratama

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini