26.7 C
Jakarta
27, April, 2024
JurnalPost.comCitizen ReporterPenayangan Video Diary dan Photo Story di SMU 1 Takalar

Penayangan Video Diary dan Photo Story di SMU 1 Takalar

JURNALPOST.COM – Takalar, Selasa, 22/03/16, International Labour Organisation (ILO) Promote Project, kembali melaksanakan kegiatan screening atau penayangan video diary dan photo story di SMU Negeri 1 Takalar. Bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulsel dan Lembara Takalar, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk terus mempromosikan kerja layak untuk pekerja rumah tangga (PRT) dan penghapusan PRT Anak.

Video dan photo story dimaksud adalah hasil karya pelajar di Makassar dan Jakarta yang telah diproduksi melalui program kampanye media kolaboratif yang bertema “Teman Remaja, Teman Setara” bekerja sama dengan Yayasan Kampung Halaman dan telah diluncurkan pada bulan Juni tahun 2015.

Dihadiri oleh lebih kurang 70 orang peserta yang terdiri dari murid dan guru, kegiatan mengambil tempat di ruang guru SMU 1 Takalar. Dimulai dari jam 11 hingga jam 1 siang, kegiatan kali ini menayangkan 4 karya remaja.

Penayangan Video Diary dan Photo Story di SMU 1 Takalar

Penayangan pertama dimulai dengan karya pelajar Jakarta yang berjudul “Teman Sebaya”. Video ini menceritakan kisah persahabatan Fia dan Ella. Siapa yang menyangka kalau Ella adalah PRT di rumah keluarga Fia. Usia yang sebaya serta cara keluarga Fia memperlakukan Ella dan menyekolahkannya menciptakan persahabatan yang tidak membedakan latar belakang. Fia berharap Ella dapat mencapai cita citanya dan tidak terus menjadi PRT di rumah mereka.

Penayangan berikutnya dilanjutkan dengan karya Muhamad Handika dari SMA Makassar Mulya dengan judul “Nuryati”. Dalam foto story berdurasi 11 Menit ini. Handika dengan bangga menceritakan tentang Nuryati, Ibunda Handika sendiri, yang sudah 23 tahun menjadi pekerja rumah tangga. Handika hanya berharap agar Ibunya tetap sehat dan bisa mewujudkan impiannya, yaitu punya rumah sendiri.

Selanjutnya ditayangkan karya Zahra Tedjowongso dan Zahira Zahwa Risnanto dari SD Islam At Taqwa Jakarta yang berjudul Omelet Wakhida. Photo story ini berkisah tentang Zahra seorang pelajar SD yang tinggal bersama neneknya, namun akan segera kembali tinggal bersama orangtuanya setelah lulus SD. Ini artinya Zahra harus belajar mandiri karena harus berpisah dengan Wakhida, sosok PRT yang sangat dia sayangi selama ini. Yang selalu membantu pekerjaan rumah dan membuatkan Omelete Mentega yang sangat lezat untuknya.

Video terakhir yang ditayangkan adalah karya pelajar SMP 18 Makassar yang berjudul “Mutiara”. Video ini mengisahkan keseharian Mutiara atau Muti seorang penyandang disabilitas yang bekerja sebagai PRT di rumah keluarga Ariq. Mempekerjakan seorang yang tuna wicara tentu bukan hal muda, banyak miskomunikasi yang terjadi di antara mereka. Tetapi keluarga Ariq punya kepercayaan yang besar pada Muti. Untuk mereka “kekurangan” Muti bukan penghalang untuk dia bekerja.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Warida Syafei dari LPA Sulsel. Para pelajar diminta mengungkapkan apa yang mereka pikirkan setelah menonton bareng. Secara umum mereka mulai menyadari tentang peran penting PRT. Farah misalnya, seorang pelajar yang orangtuanya mempekerjakan PRT, mulai menyadari betapa kehidupan keluarganya akan sangat sulit jika tidak didukung PRT yang saat ini bekerja di rumanya. Zul, pelajar lainnya menyatakan bahwa “sudah saatnya peran dan jasa PRT dihargai dan pemerintah sebaiknya memberikan pelatihan bagi PRT agar mereka juga bisa bekerja lebih baik”. (Muh Rasyidi Bakry/PR)

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini