26.3 C
Jakarta
19, Mei, 2024
JurnalPost.comPendidikanKukuhkan 3 Guru Besar UIN Alauddin, Rektor Beri Wejangan Menjadi Empatetik

Kukuhkan 3 Guru Besar UIN Alauddin, Rektor Beri Wejangan Menjadi Empatetik

JurnalPost.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar gelar pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam sidang senat terbuka luar biasa yang berlangsung di Gedung Auditorium Kampus II pada Rabu, 24 April 2024. Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Senat Universitas yaitu Prof. Dr. Qadir Gassing.

Adapun, ketiga guru besar yang dikukuhkan tersebut antara lain:
1. Prof. Dr. Muhammad Sabri, Bidang Ilmu Filsafat Islam
2. Prof. Dr. Sohrah, Bidang Ilmu Ilmu Tafsir
3. Prof. Dr. Firdaus Muhammad, Bidang Ilmu Komunikasi Politik Islam

Dalam pidato yang disampaikan, Prof. Dr. Sohrah menyampaikan substansi pemikirannya dalam bidang ilmu tafsir tentang konsep sura, gagasan, demokrasi dan telaah ayat-ayat Al-Qur’an. Menurutnya, wacana musyawarah adalah hal penting yang perlu dikaji karena berkaitan dengan masalah sosial kemasyarakatan. Begitupun tercermin dalam islam yang tidak menentang persoalan tersebut selama hal itu tidak keluar dari batasan halal dan haram.

Sementara itu, Prof. Dr. Firdaus Muhammad dalam pidatonya membahas relasi ulama, kekuasaan dan keindonesiaan, resonansi satu abad komunikasi politik Nahdlatul Ulama (NU). Ia menyampaikan bahwa NU merupakan Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia sehingga seringkali mendapat godaan politik. 3 jenis politik NU tersebut yaitu politik kenegaraan, kerakyatan, dan kekuasaan. Adapun periode perjalanan NU yang disampaikan dimulai pada periode penjajahan, masa orde lama, masa orde baru, dan periode reformasi.

Prof. Dr. Muhammad Sabri dalam pidatonya membicarakan persoalan orasi ilmiah terkait gagasan dari Bung Karno yaitu ketuhanan yang berkebudayaan dalam timbangan filosofia beretnis, gagasan Bung Karno untuk Indonesia yang inklusif, moderat, dan toleran.

“Beliau sebenarnya adalah pemikir islam yang progresif sehingga stigma bahwa beliau memiliki pemikiran kekiri ataupun kekanan itu terbantahkan,” tambahnya.

Disisi lain, dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Prof. Hamdan Juhannis menyampaikan wejangan kepada ketiga guru besar yang dikukuhkan tersebut. Ada lima anak tangga untuk menjadi guru besar yang empatetik, seperti perlunya membedakan antara ketercerahan dan kebijaksanaan, perlu memahami wilayah kontrol kita dan orang lain, jangan mudah terjebak pada kata-kata seseorang tetapi perlunya memperhatikan perlakuannya, perlunya alasan dan cara dalam melakukan suatu hal, serta mengubah cara pandangan terhadap apa yang kita lihat.

Oleh: Siti Aditya Mirsa Cahyani

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini