JURNALPOST – Maraknya demo mengenai UU Ketenagakerjaan pekan lalu menginisiasi mahasiswa serta mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra untuk mengadakan acara YKS (Yuk Kita Sharing) yang mengusung tema “Generation with Knowledge”. Acara ini membahas pengenalan akan buruh, serta memperlengkapi ratusan anak muda Indonesia terkait dengan UU Ketenagakerjaan secara umum. Acara yang diselenggarakan pada 12 Desember 2020 melalui platform zoom ini, berkolaborasi dengan WADAS (Wadah Asah Solidaritas). WADAS sendiri merupakan organisasi pembimbingan buruh di Jawa Timur. Acara ini diadakan secara daring dan menargetkan ratusan anak muda Indonesia yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri.
Praktik demo yang dipelopori oleh para buruh, tidak lagi menjadi hal yang asing di telinga anak muda Indonesia. Sayangnya, praktik demo yang kerap kali membawa dampak kemacetan serta kericuhan, menorehkan citra yang buruk di hati anak muda Indonesia. Banyak streotype kurang tepat yang akhirnya beredar tentang buruh. Buruh hanya dianggap sebagai kelompok masyarakat beredukasi rendah dan yang mudah dimobilisasi. “Ada dua macam buruh, satu adalah yang tahu diri dan satu lagi tidak tahu diri. Yang tahu diri, dia bisa melihat dari beragam sudut pandang seperti sudut pandang perusahaan, sudut pandang dirinya, sesamanya, dan situasi yang ada. Sedangkan buruh yang tidak tahu diri, dia hanya melihat dari satu sudut pandang, yaitu dari sudut pandangnya saja, sehingga dalam pikirannya hanya menuntut dan menuntut saja.” ujar Bu Ida selaku Ketua Biro Mahasiswa dan Alumni Universitas Ciputra. Oleh karena itu, YKS hadir untuk merubah pola pikir anak muda Indonesia terhadap para buruh.
Dalam acara ini, narasumber yang merupakan konsultan dan praktisi dalam perburuhan, akan berbagi informasi dan pengetahuan tentang perburuhan yang ada di Indonesia. Generasi muda juga akan diberikan pemaparan mengenai praktik nyata dalam dunia kerja dan UU apa saja yang akan melindungi mereka pada saat terjun ke dunia kerja. Harapannya, generasi penerus bangsa dapat menarik pemahaman yang lebih luas mengenai definisi, hak, kewajiban, serta siapa saja yang dapat digolongkan sebagai buruh berdasarkan UU Negara Republik Indonesia. “Orang-orang belum tahu benar yang dimaksud buruh itu siapa, bukan hanya yang kerja di pabrik saja. Semua yang masih mendapatkan pendapatan dari pemilik pekerjaan disebut buruh. Oleh karena itu UU Cipta kerja ini bukan untuk ‘buruh’ dalam arti sempit tapi buat kita semua yang bekerja, jadi ayo melek UU tenaga kerja.” dukungan Bu Hilda selaku Kepala Progran Studi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra.
Acara ini dikemas secara praktis, interaktif, dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan anak muda Indonesia. Informasi serta pengetahuan yang dibagikan juga dapat dilihat sebagai sebuah bekal yang penting dan berguna bagi kehidupan millennials di masa depan. Menggunakan sistem talkshow berbasis daring serta menghadirkan konsultan dan praktisi, membuat acara ini memiliki sentuhan modern dan edukasi yang mendalam.
Penulis: Silvia Arviana
Organisasi: Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media, Universitas Ciputra
