32 C
Jakarta
25, April, 2024
JurnalPost.comCitizen ReporterPemuda Bulukumpa ini Korban Penganiayaan, Keluarga Korban: Pelaku Harus Ditangkap

Pemuda Bulukumpa ini Korban Penganiayaan, Keluarga Korban: Pelaku Harus Ditangkap

Suasana sikorban masih terbaring di RS Sultan Daeng Radja Bulukumba, Rabu, (26/9/2018) malam.

JURNALPOST.COM,  BULUKUMBA — Jusriadi pemuda Balumbung  Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba korban penganiayaan di Tanete Bulukumpa, Selasa, 25 September 2018 sekitar pukul: 01.00 malam. Sesuai  pantauan Jurnalpost.com di Rumah Sakit (RS) Sultan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba, Rabu (26/9/) malam kondisi saat ini sikorban belum sadar.

Samma orang tua korban, ia mengatakan, Jusriadi korban penganiayaan di Tanete dan sampai saat ini belum sadar. Korban, sempat dibawa ke Puskesmas Tanete tapi tidak bisa dikerja. Sehingga dirujuk ke RS Sultan Daeng Radja Bulukumba.

“Informasi saya dapatkan dari perawat, anak saya Jusriadi akan dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar. Karena pihak RS Sultan Daeng Radja Bulukumba tidak bisa dia kerja. Juga pelaku sampai saat ini belum diketahui. Saya harapkan semoga pihak kepolisian serius mengusut tuntas sampai ditangkap pelakunya dan diberikan hukuman seberat-beratnya,” ungkap Samma.

Sementara Perawat RS Sultan Daeng Radja Parman mengungkapkan, sikorban sementara proses dirujuk. Sudah dua RS dihubungi antaranya RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pelamonia Makassar. Tapi respon dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar katanya ruangan sudah full. Sementara RS Pelamonia Makassar belum merespon.

“Tapi kalau ada keluargata di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar bisa ji dia beritahukan bahwa sikorban adalah keluargaku. Insyaallah bisa berubah responnya itu aliyas diterima sikorban. Saya juga tidak bisa apa-apa sebelum ada responnya dari pihak RS tempat yang akan dirujuk, karena server aliyas melalui online,” kata Parman kepada wartawan Jurnalpost.com.

Selain itu, Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar Bulukumba (FKPP B) Muh. Basri Lampe menjelaskan, bahwa seharusnya pihak RS Sultan Daeng Radja Bulukumba melakukan upaya lain supaya sikorban cepat dirujuk.

“Bayangkan pak, sikorban dirujuk dari Puskesmas Tanete dari jam 1.00 siang dan sampai jam. 21.20 malam belum juga dirujuk. Bagaimana caranya pihak RS ini, yang mengatakan bahwa ketika ada keluarga anda di RS tempat yang akan dirujuk, yang tadinya respon ruangan sudah full menjadi bisa diterima. Berarti sistem RS adalah sistem keluarga, saya tidak sepakat dengan adanya sistem seperti itu yang menyulitkan korban yang sudah kritis,” ujar Basri.

Juga Basri mendesak, agar pihak aparat kepolisian serius menangani kasus itu, karena keluarga sudah melaporkan ke polisi. Tidak mungkin tidak ada saksi mata saat kejadian. Sampai-sampai sikorban sangat kritis sampai saat ini, tambahnya.(Rls)

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini