29.3 C
Jakarta
19, Mei, 2024
JurnalPost.comKolom OpiniKala Penguasa Mengerti Makna Mudik Lebaran

Kala Penguasa Mengerti Makna Mudik Lebaran

JurnalPost.com – Di Indonesia mudik lebaran merupakan suatu budaya atau tradisi. Dimana saat menjelang hari raya , jalanan otomatis penuh sesak pemudik yang ingin pulang kampung untuk melepas rindu dengan keluarga setelah sekian lama tak bersua. Namun tak jarang saking ruwetnya jalanan sebab pemudik , kemacetan bahkan kecelakaan tak dapat di hindarkan.

Setiap tahunnya di saat menjelang lebaran pemudik bertumpah ruah di jalan , hal ini berdampak pada kemacetan yang tak jarang mengakibatkan kecelakaan. Sayangnya negara sampai saat ini belum mampu memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan pada kedua hal tersebut sementara budaya mudik ini sudah menjadi tradisi.

Persoalannya, kemacetan yang terjadi belum tersolusi hingga lebaran tahun ini misalnya, tol Tangerang-Merak maupun pelabuhan Merak selalu menyisakan cerita yang sama mengenai kemacetan bahkan untuk dapat naik kapal saja harus menunggu berjam-jam lamanya.

Padahal efek dari kemacetan ini dapat mengakibatkan hilangnya nyawa. Melansir dari katadata.co.id Tulus Abadi anggota BPJT dari unsur masyarakat (29/03/2024) mengatakan untuk mengurai kemacetan pemerintah mengupayakan seperti Contraflow, One Way , ganjil genap hingga pembatasan waktu operasional angkutan barang. Alternatif lain dengan memberikan diskon tarif tol maksimal 20 persen di tol Trans oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Namun sepertinya upaya yang di lakukan pemerintah belum mampu mengatasi keruwetan yang terjadi di jalan saat masa mudik lebaran. Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan masih ada pelanggaran terkait penerapan aturan pembatasan kendaraan angkutan barang selama masa mudik lebaran 2024. Truk dengan sumbu 3 atau lebih yang seharusnya di larang melintas di jalan tol maupun arteri , nyatanya justru masih banyak truk yang tak mengindahkan aturan sehingga kerap terlihat melintas di jalan raya pada saat arus mudik. Hal ini lah yang menyebabkan kemacetan kian panjang.

Solusi Tak Tuntas Penyebab Macet kian Parah
Perbaikan jalan – jalan utama nasional yang selama ini di lakukan pemerintah belum mampu menyelesaikan persoalan kemacetan , jika begitu seharusnya pemerintah melakukan antisipasi jauh- jauh hari sebelum hari raya. Negara seperti abai sementara rakyat mewajarkan sehingga membuat persoalan kemacetan ini semakin parah dan seolah sulit mendapatkan solusi.

Padahal karena sikap rakyat yang terus memberi permakluman membuat negara terus berlindung dalam kemakluman akibatnya negara tak sigap dalam menyusun langkah yang tepat. Jika di biarkan, sama saja dengan melakukan sebuah kedzaliman. Sebab haram hukumnya menimpakan bahaya kepada siapapun terlebih rakyat yang di bawah kewenangannya.

Dari Abu Said Sa’ad bin Malik bin Sinan A Khudry Radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah Saw bersabda: ” Tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan bahaya bagi orang lain.” ( Hadits Hasan di riwayatkan oleh Ibnu Majah Ad Daruqurhni)

Seandainya saja dalil ini yang di jadikan pedoman bagi para penguasa negeri ini, niscaya mudik menjadi terasa nyaman dan aman.
Aturan Islam Adalah Solusinya

Negara dalam aturan Islam akan memberikan jaminan agar rakyat mampu melaksanakan Ramadhan dengan maksimal penuh kekhusyukan. Di sini negara tidak akan mengambil untung dari tradisi mudik , sebagaimana yang di lakukan sistem kapitalis dengan mematok harga tiket yang mahal.

Sarana transportasi dalam negara yang berlandaskan aturan Islam akan selalu di check kondisi kelayakannya kemudian negara juga membangun jalan serta rest area yang mumpuni sehingga mampu di akses semua kalangan pemudik. Negara akan memposisikan mudik yang merupakan manifestasi dari birul walidain sebagai amal yang bernilai ibadah. Maka negara akan selalu mengupayakan semaksimal mungkin.

Karena itulah peran negara sesuai dengan fungsinya yaitu mengurus rakyatnya sesuai hukum Allah termasuk melakukan upaya-upaya yang optimal sebagai bentuk kepengurusan negara atas rakyat khususnya dalam hal transportasi mudik.

Dengan begitu segala problem yang terjadi di masyarakat akan mampu di atasi hingga tuntas. Untuk itu penting sekali kembali menerapkan aturan-aturan Islam secara menyeluruh di dalam negara.

Oleh: Anindya Vierdiana

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini