33.8 C
Jakarta
18, Mei, 2024
JurnalPost.comProfilAmadeus Sanda Layuk: Pemuda Toraja Lulusan Apoteker ITB dan MM IPB, yang...

Amadeus Sanda Layuk: Pemuda Toraja Lulusan Apoteker ITB dan MM IPB, yang kini menerima beasiswa S2 UGM (Ikuti Bagaimana Kisahnya)

Amadeus Sanda Layuk
Amadeus Sanda Layuk. Sumber foto Dokumentasi Pribadi

JurnalPost.com – Amadeus Sanda Layuk, seorang pemuda Toraja, yang saat ini usia 36 tahun telah berhasil membangun reputasi sebagai Apoteker di salah satu Rumah Sakit BUMN di Jakarta. Lulus dari SMA Negeri 17 Makassar, kuliah di Bandung dan saat ini berkarir di Jakarta sembari kuliah S2 lagi dengan beasiswa di UGM. Bapak muda yang memiliki dua anak ini menceritakan jatuh bangun perjalanan inspiratifnya. Semoga bermanfaat bagi generasi muda, yuk kita simak kisahnya.

Terlahir sebagai putra ke-empat dari empat bersaudara ini lahir di kota Makassar tanggal 6 Maret. Setelah lulus SMA di Makassar, dia melanjutkan kuliah di kota Bandung bersama ketiga kakaknya yang sudah duluan menempuh pendidikan disana. Ade, nama panggilan akrab di keluarganya, mantap memilih jurusan Farmasi ITB karena ingin berkarir sebagai Apoteker, sejalan dengan keinginannya untuk dapat bekerja menyehatkan pasien dan sekaligus ilmunya dapat diaplikasikan dalam keluarga. Lulus pendidikan S1 dan profesi Apoteker, dia sempat bekerja di PT KAO Indonesia dan PT Pharos Indonesia. Namun tidak lama dia mendapatkan info lowongan Apoteker di Rumah Sakit Pusat Pertamina dari salah satu temannya. Rumah Sakit Pusat Pertamina dikenal sebagai RS kepresidenan karena sejak dahulu menjadi pilihan utama pengobatan Presiden Republik Indonesia. Amadeus bergabung dengan RSPP mulai tahun 2013 sampai saat ini. Di tahun 2017, Amadeus pernah mewakili RSPP mendapatkan juara pertama lomba nasional video konseling obat dari Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Apoteker Indonesia. Selama bekerja, salah satu pengalaman menarik baginya yaitu saat ditugaskan menjadi salah satu tenaga kesehatan yang pertama berdinas di Rumah Sakit Modular Khusus COVID-19 di Simprug.

Itu adalah pengalaman berharga, bisa bekerja bersama sebagai tim dengan berbagai tenaga kesehatan di masa pandemi, mengelola sumber daya dan pasien yang saat itu terus berdatangan. Saya merasa sangat bangga menjadi bagian tenaga kesehatan Indonesia pada masa itu.”

Tahun 2020, ia melanjutkan pendidikan S2 Manajemen dan Bisnis di IPB University. Deus, nama panggilan akrabnya dari rekan kerja, berhasil memanfaatkan dengan baik kesempatan kuliah online tersebut, sehingga lulus tercepat dalam tiga semester. Mencapai prestasi di kampus terbaik dan inovatif tersebut merupakan suatu tantangan, terutama karena dilakukan di masa puncak pandemi. Namun hal itu tidak menghalangi semangatnya, kuliah magister telah mengajarnya untuk dapat mengatur waktu yang terbatas, harus dapat mengerjakan berbagai macam tugas dengan maksimal, sekaligus mengelola masalah sebagai peluang untuk berhasil. Amadeus berhasil memanfaatkan peluang dengan menerbitkan dua buah buku saat kuliah magister tersebut, yaitu sebuah buku non-fiksi (dari kumpulan cerita motivasi pribadi) dan sebuah tesis. Dua publikasi penting yang dapat mendukung karirnya, hasil dari memaksimalkan tugas kuliah.

“Bekerja sebagai Apoteker rumah sakit dimasa pandemi, mahasiswa S2 Manajemen dan Bisnis, sembari membagi waktu dengan keluarga bukan merupakan sesuatu hal yang mudah. Saya dikantor dan dikampus diajari untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan, selalu berusaha mencari tau, serta berinovasi. Selain itu Alm. Papa saya dulu berpesan bahwa saat menghadapi masalah harus sabar, berdoa, komitmen, dan konsisten. Kombinasi solusi yang terus membantu saya melalui berbagai kesulitan.”

Kisahnya mendapatkan beasiswa Magister Manajemen Rumah Sakit di kampus UGM merupakan bukti bahwa keberhasilan dan mewujudkan impian tidak terjadi secara instan. Pria asal kampung Sangalla’ dan Randan Batu di Toraja, tersebut juga sering merasakan kegagalan ujian saat sekolah ataupun ditegur oleh atasannya di kantor. Namun hal-hal tersebut tidak membuatnya putus asa, melainkan dijadikan alasan untuk bangkit memperbaiki diri lebih baik.

“Mengejar mimpi secara umumnya harus menjalani suatu metode seperti membutuhkan perencanaan, aksi, dan evaluasi. Tahapan ini dapat berulang terus-menerus sampai kita mewujudkan mimpi kita dalam bentuk sempurna yang kita inginkan. Sangat sedikit orang yang berhasil melalui tantangan hebat dalam mewujudkan mimpi, banyak orang lupa bahwa di atas semua proses mengejar mimpi itu perlu membutuhkan suatu hal yang kuat. Hal itu disebut visi. Konsep visi secara umum dijelaskan dengan cara melihat jauh di masa depan; bagaimana diri kita 5, 10, 20, hingga 30 tahun atau lebih kedepan, kemudian merancang cara dan strategi, mulai sekarang mengusahakan hal-hal tersebut. Dengan konsep ini menjadi wajar bagi seseorang untuk melakukan hal yang lebih dari orang lain, karena telah memiliki motivasi besar untuk maju, melakukan hal baik bagi dirinya, keluarganya, dan masa depannya.”

Di sela-sela kesibukan pekerjaan dan akademis, Amadeus mengisi waktu luangnya dengan membaca, menonton film, menulis, dan fotografi. Ia sering mengikuti seminar dan lomba untuk semakin menekuni dua hobinya yang terakhir. Hal tersebut dapat terlihat dari Instagram pribadinya @amadeussandalayuk. Kedepan ia ingin lebih aktif dalam kegiatan bisnis dan politik, karena menurutnya bidang tersebut memungkinkan dirinya dapat memberi pengaruh positif dan manfaat kepada lebih banyak orang.

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini