25.9 C
Jakarta
25, April, 2024
JurnalPost.comPendidikanMiris! Bullying di kalangan remaja dapat mengakibatkan fobia sosial

Miris! Bullying di kalangan remaja dapat mengakibatkan fobia sosial

JURNALPOST – Apa sih bully itu? Bully berarti sikap menyudutkan pihak lain yang dapat mengancam  rasa aman dan nyaman seseorang. Bully dapat berupa fisik seperti memukul, menendang, menjambak, dan meludahi. Dapat juga berupa verbal seperti mencaci maki, menghina, memfitnah, dan mempermalukan orang lain di depan umum.

Bully dapat terjadi karena kurangnya rasa toleransi remaja pada teman sebayanya. Jika mereka menemukan orang yang mereka anggap lebih rendah maka secara langsung mereka mulai merundung dan mengucilkannya. Mereka menganggap orang yang lebih rendah harus ditindas. Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena kurangnya edukasi remaja tentang bagaimana cara menghargai orang lain serta adanya rasa ketidakpedulian terhadap sesama.

Saat ini kasus bullying semakin meningkat. Hal ini harus segera ditangani dengan berbagai cara seperti memberikan sosialisasi kepada anak remaja tentang pentingnya saling menghargai, meningkatkan rasa bersyukur, meningkatkan hubungan atau interaksi sosial secara baik, dan tidak memandang orang lain dengan sebelah mata. Dengan itu, mungkin masalah ini dapat terminimalisasi dengan sendirinya.

Tanpa kita sadari bully membawa banyak dampak negatif bagi kepribadian seseorang mulai dari munculnya rasa ketidakpercayaan diri, rasa takut, gelisah, hingga dapat menyebabkan seseorang memiliki rasa cemas berlebihan yang berujung pada fobia sosial. Fobia sosial atau social anxiety disorders ini dapat diartikan sebagai kondisi dimana seseorang mengalami rasa takut yang berlebihan saat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Takut dinilai negatif terhadap diri individu tersebut. Fobia sosial ini termasuk salah satu jenis gangguan mental.

Mengapa sih bully dapat menyebabkan fobia sosial ?

Biasanya remaja korban bullying takut untuk berinteraksi dengan banyak orang. Mengapa demikian? Karena saat remaja tersebut mengalami bullying mereka pasti merasa cemas, takut dan perasaan tidak menyenangkan lainnya yang kemudian memori kejadian itu tersimpan rapi pada otak bagian hipokampus dan saat bertemu orang ramai atau orang baru ingatan yang tidak menyenangkan tersebut ter-recall dan disaat yang sama amigdala memproses emosi rasa takut sehingga korban memilih untuk menjauhi orang-orang yang ditemuinya.

Tidak hanya itu, bully yang berujung pada fobia sosial ini membawa banyak dampak negatif, seperti :

  • Tidak berani tampil serta berpendapat di depan umum
  • Tidak berani menatap mata lawan bicara
  • Tidak berani bergaul
  • Tidak berani berinteraksi langsung dengan orang baru

Sebagai makhluk sosial manusia sangat membutuhkan interaksi atau berhubungan sosial dengan sesama. Namun, fobia sosial ini dapat menghambat interaksi tersebut. Maka dari itu, kondisi ini harus segera ditangani. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan mental ini adalah :

1. Selalu berpikiran positif
Pikiran negatif seringkali muncul dengan sendirinya, dengan itu kita harus banyak menanamkan pikiran positif agar pikiran negatif tersebut tertutupi dengan pikiran positif kita

2. Bercerita kepada orang yang dipercaya
Dengan bercerita kita merasa bahwa beban yang kita rasakan sedikit hilang dan kita tidak merasa sendirian

3. Fokus pada kelebihan yang kita miliki
Setiap manusia dilahirkan dengan tipe yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, pada fase ini kita hanya difokuskan untuk memikirkan kelebihan yang kita miliki

4. Belajar bersosialisasi
Bersosialisasi bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Belajar bersosialisasi ini bisa dimulai dari bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan memberanikan diri untuk menyapa orang terlebih dahulu.

5. Konsultasi dengan psikolog
Berkonsultasi dengan psikolog merupakan cara terbaik untuk menangani gangguan mental ini. Psikolog dapat memberikan terapi untuk menghilangkan fobia sosial ini

Penulis : Cut Resyifa Nouval/Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Prodi Psikologi, Universitas Syiah Kuala

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini