Oleh Hesti Mustika Sari
JURNALPOST – Sejak masa pandemi datang semua kegiatan masyarakat dibatasi, salah satunya dalam sektor pendidikan. Sudah sekitar 11 bulan terakhir semua jenjang pendidikan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal ini tentunya menuai banyak kekhawatiran baik dari orangtua maupun peserta didik. Salah satu kekhawatiran tersebut adalah tentang pemahaman peserta didik yang tidak tercapai secara maksimal.
Dilansir dari detiknews.com (26/7/2020), Plt Pusdatin Kemendikbud, Muhammad Hasan Chabibie, di diskusi online UNJ bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh’, Minggu (26/7) menyatakan bahwa saat Pembelajaran Jarak Jauh, siswa kesulitan dalam memahami pelajaran. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah maupun pendidik. Jika peserta didik terus menerus tidak paham dengan materi yang disampaikan, maka materi yang sudah disampaikan hanyalah angin lalu yang tidak dapat diterapkan di masa yang akan mendatang.
Penyebab Turunnya Pemahaman Peserta Didik
Faktor yang mempengaruhi menurunnya pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran tentunya beragam. Dapat berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri peserta didik, dimana faktor tersebut meliputi kemalasan peserta didik, tidak bisa mengatur waktu dengan baik, dan tidak adanya kesadaran dari peserta didik.
Selain itu adapun beberapa faktor eksternal yang sering kita jumpai yaitu penyampaian materi yang monoton, penugasan secara terus menerus, lingkungan yang tidak mendukung, dan fasilitas yang kurang memadai. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi bagaimana pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman,1999: 24). Ketika peserta didik tidak melakukan kegiatan belajar maka hasil yang didapatkan pun tidak akan maksimal. Karena belajar sendiri merupakan sebuah kegiatan aktif yang membawa sebuah perubahan. Saat seseorang mempunyai sebuah kemauan untuk belajar, apapun hal yang ia temukan akan sangat mudah untuk dipahami.
Dengan itu dapat disimpulkan bahwa kurangnya pemahaman peserta didik berasal dari dirinya sendiri diikuti dengan faktor lain seperti metode pembelajaran pendidik yang monoton. Sehingga tak heran jika pemahaman peserta didik menurun karena tidak adanya motivasi dari dirinya sendiri untuk belajar dan ditambah lagi penyampaian pendidik yang monoton.
Upaya Mengatasi Turunnya Pemahaman Peserta Didik
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membawa dampak negatif maupun positif. Jika dilihat dari dampak positifnya kita dapat belajar dimana saja dan kapan saja tanpa batasan ruang dan waktu. Akan tetapi, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi tidak sepenuhnya dapat menggantikan peran pembelajaran secara tatap muka. Namun, karena keadaan yang masih terlalu beresiko untuk melaksanakan pembelajaran secara luring (luar jaringan) maka salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dimasa pandemi ini adalah dengan memanfaatkan berbagai macam media pembelajaran dan mengganti metode pembelajaran.
Pemanfaatan berbagai macam media pembelajaran ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kurangnya pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran. Selain itu dengan pemanfaatan berbagai macam media pembelajaran ini pendidik dituntut kreatif dalam menyusun materi pembelajaran. Hal tersebut juga diiringi penggantian metode pembelajaran yang menyebabkan menurunnya pemahaman peserta didik. Serta upaya yang tak jauh penting yaitu kesadaran dari dalam diri peserta didik untuk belajar. Ketika sudah ada kemauan dari diri sendiri untuk belajar, maka peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan. Dengan itu pemahaman peserta didik yang menurun dapat diminimalisasi.
Hesti Mustika Sari Mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
