JURNALPOST – Bobby Andriza Tanjung seorang Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU melakukan Pratikum 2 di Sociarts Foundation dengan disupervisori oleh Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos,M.Kesos.
Pratikum tersebut berlangsung sejak September 2020 hingga Desember 2020 dengan rangkaian kegiatan berupa kegiatan amal dan santunan kepada anak di Yayasan Rumah Yatim, dilanjut dengan kegiatan amaldan pelatihan pembuatan donat untuk anak-anak di Dian Bersinar Foundation, kemudian fasilitator untuk UMKM berupa pelatihan dan pemasaran produk UMKM dalam bentuk fotografi dan digital marketing, menjadi edukator untuk anak Panti Asuhan Al-Marhamah, donasi dan pengajian bersama anak Rumah Yatim, melaksanakan rangkaian kegiatan dalam upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 berupa penyemproton disenfektan di rumah ibadah dan panti asuhan dan pemberian handsanitezer gratis, melakukan kegiatan amal berupa pembagian sembako kepada pengemudi ojek online,melakukan kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan COVID-19, dan diakhiri dengan kegiatan edukasi tentang kesehatan mental di Internasional Human Foundation.
Pratikum ini memprioritaskan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS merupakan upaya paling sederhana untuk meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan manusia dan lingkungannya, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Jika minimnya perilaku pola hidup bersih dan sehat akan mengakibatkan tingginya resiko terpapar virus COVID-19.
Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari setahun hampir seluruh dunia, dengan temuan kasus pertama di Indonesia pada Maret 2020 dan sudah menyebar di seluruh 34 Provinsi di Indonesia termasuk di kota Medan.
Melalui assesment dalam bentuk observasi yang dilakukan pada masa pratikum sejak September 2020 didapatilah minimnya kesadaran perilaku pola hidup bersih dan sehat di kelurahan Tegal Sari Mandala 3 yang mana dapat mengakibatkan tingginya resiko terpapar COVID-19.
Dari hasil assement yang sudah dilakukan maka direncanakanlah sosialisai perilaku pola hidup bersih dan sehat melalui program 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) yang merupakan program dari pemerintah dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19.
Perencanaan program ini dilaksanakan di salah satu rumah warga setempat dengan melibatkan anak-anak dan pemuda setempat. Sosialisai diawali dengan upaya mengedukasi pencegahan COVID-19 dengan cara 3M dimana diberikan edukasi cara memakai masker saat berada diluar rumah, mencuci tangan dengan cara yang benar dan menjaga jarak minimal 1meter.
Untuk mendukung salah satu program 3M dalam pencegahan penyebaran COVID-19 maka dibuatlah salah satu inovasi tempat cuci tangan yang terbuat dari galon air mineral yang ditambahi keran air dan sabun cuci tangan.
Metode yang digunakan dalam pratikum ini adalah FGD (Focus Group Discussion) dimana anak-anak dan pemuda setempat menjadi pendengar dan pratikan sebagai pembicara dalam sosialisasi tersebut. Diskusi grup berjalan dengan interaktif dimana peserta dibebas saling bertanya dan saling memberikan tanggapan saat sosialisasi berlangsung.
Setelah dilaksanakannya sosialisasi membuat warga di lingkungan tersebut mulai sadar akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat mengingat di masa pandemi harus lebih waspada akan penyebaran virus COVID-19.
“Besar harapan kami agar kesdaran akan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat ini serta meaksanakan 3M tetap dipertankan oleh warga kami sehingga dari hal kecil ini dapat membantu upaya pemerintah dan perjuangan kita dalam pemutusan rantai penyebaran COVID-19” ujar Pak Pane selaku warga setempat.
Terminasi yang saya lakukan pada pratikum ini adalah berupa pembagian masker secara gratis kepada anak-anak dan pemuda setempat dan para masyarakat berterimakasih kepada pratikan dan pratikan mengharapkan agar kebiasaan untuk PHBS dan melakukan 3M tetap menjadi kebiasaan.
