32.8 C
Jakarta
23, April, 2024
JurnalPost.comCitizen ReporterSemangat Anak-Anak TPQ Belajar Mengaji saat New Normal

Semangat Anak-Anak TPQ Belajar Mengaji saat New Normal

Anak-anak mengaji pakai face shield dan masker

Semarang, Jurnalpost – Mahasiswa KKN – 75 UIN Walisongo , Era transisi new normal tidak menyurutkan semangat anak-anak Taman Pendidikan Quran (TPQ) untuk belajar mengaji di tengah pandemi Corona. Meski harus memakai protokol kesehatan yang ketat, mereka tetap antusias menimba ilmu.(17/11)

Suasana Masjid Baitul Ma’mur Candi Sukuh, Bambankerep tetap seperti biasanya. Setiap sore anak-anak TPQ sudah berkumpul setelah salat Ashar di pelataran masjid. Ada yang bersebeda, berlarian dan bercanda bersama menunggu dimulainya TPQ.

Adanya pandemi tidak menghalangi anak-anak Candi Sukuh untuk terus belajar mengaji. Mereka tetap semangat untuk mengaji bersama ustadz maupun ustadzah. Dibantu dengan mahasiswa KKN-75 Kelompok 63, ustadz maupun ustadzah merasa terbantu dengan adanya mahasiswa KKN tersebut.

Salah satu pengurus TPQ Baitul Ma’mur mengatakan, kegiatan mengaji anak-anak ini memang masih terlaksana walaupun pandemi. Akan tetapi terlaksananya TPQ tetap harus memenuhi protokol kesehatan yang berlaku. Pengajar menggunakan masker sebagai salah satu pencegahan virus tertular.

Tak hanya itu, setiap anak-anak yang belajar juga diwajibkan memakai masker, face shield, dan menggunakan hand sanitizer sebelum memulai belajar mengaji. Sedangkan anak-anak tetap disuru menjaga jarak satu sama lain.

“Kami tetap melangsungkan kegiatan TPQ walaupun ditengah pandemi. Tapi kami tetap selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. ” ungkap Nurul Iman selaku penguruh TPQ Baitul Ma’mur.

Dia mengakui pada awalnya, anak-anak sempat mengalami kesulitan saat harus memakai masker dan face shield. Namun perlahan hal itu tak menjadi masalah dan anak-anak tetap antusias.

“Awalnya ya kesulitan mengaji dengan memakai masker dan face shield. Tapi sekarang mereka sudah terbiasa,” tuturnya.

Lalu sampai kapan protokol digunakan? Iman menyebut hingga virus Corona benar-benar hilang. Ia juga berharap cara yang diterapkan ini bisa menjadi contoh di masa transisi new normal new spirit.
“Kalau sampai kapan ya sampai Corona hilang. Makanya kami berharap hal ini juga dapat ditiru di tempat lain. Meski ada Corona tapi harus tetap semangat belajar mengaji,” pungkasnya.

Penulis : Yuniastika Wahyu Ilhami
KKN RDR-75 UIN WALISONGO

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini