Penulis: Iqbal Mikhwarul Ulum Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
JURNALPOST – Perkembangan zaman saat ini sangat begitu cepat, hal ini ditandai oleh banyaknya inovasi-inovasi produk dan teknologi yang berkembang dalam mempermudah pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi juga mempercepat dalam pemberian dan penyebaran informasi.Sangat cepatnya penyebaran informasi ini banyak sekali menimbulkan informasi yang salah atau bahkan tidak akurat sama sekali.
Informasi hoax inilah yang seringkali mudah tersebarluas baik melalui sosial media seperti instagram, facebook, twitter, maupun whatsapp. Biasanya penyebaran berita ini seringterjadi dikalangan orang dewasa melalui chat whatsapp group. Penyeberan informasi yang salah ini terjadi karena kurangnya budaya literasi dalam masyarakat.
Literasi sendiri adalah pengertian dari kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca maupun menulis. Kemampuan inilah yang sangat kurang dalam masyarakat, tidak adanya mengolah atau memahami informasi membuat penyebaran informasi palsu atau hoax sangat begitu cepat. Yang sangat disayangkan adalah para orangtua dengan begitu mudah percaya dengan berita ini, dan langsung saja menyebarluaskan ( meneruskan ) melalui whatsapp group.
Budaya literasi di Indonesia juga sangat rendah hanya 0,001% saja, artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang saja yang rajin membaca ( informasi diperoleh dari web kominfo.go.id tentang tingkat literasi di Indonesia ). Tentu saja ini yang menjadi perhatian khusus bagi masyarakat, kurang gemarnya membaca menjadi sesuatu hal yang cukup menyedihkan.
Dikarenakan akan banyak orang yang mudah percaya akan informasi yang tersebar tanpa ingin mencari tahu terlebih dahulu apakah informasi itu benar atau tidak. Sebenarnya budaya literasi ini bisa saja dikembangkan di Indonesia melalui melatih anak sejak dini agar senang membaca, atau memberikan pengertian secara baik bahwa membaca itu menyenangkan.
Mengembangkan budaya literasi juga bisa dilakukan dengan cara memberikan fasilitas yang nyaman dan unik sebagai tempat membaca agar orang merasa nyaman saat ingin membaca. Seperti yang diketahui mindset seseorang bahwa membaca buku haruslah di perpustakan yang mewajibkan sepi, tenang, dan tempat yang membosankan.
Apabila tingkat literasi ini naik dan banyak sekali orang yang gemar membaca,bisa memungkin orang itu akan memiliki wawasan yang bak, wawasan dalam berbahasa pun juga sangat baik. Tidak hanya menyebarkan berita secara benar, tetapi seseorang juga akan bisa berbicara secara berkhualitas dan bisa mempertanggung jawabkan apa yang diucapkan.
