27.5 C
Jakarta
23, April, 2024
JurnalPost.comCitizen ReporterMahasiswa Untag Surabaya Bentuk Perpustakaan Mini agar Anak Tidak Bosan saat Belajar...

Mahasiswa Untag Surabaya Bentuk Perpustakaan Mini agar Anak Tidak Bosan saat Belajar dari Rumah

Gambar 1. Mahasiswi Untag Surabaya bersama pengunjung perpustakaan mini

Sidoarjo, Jurnalpost – Di masa pandemi saat ini pendidikan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Mulai dari pembelajaran jarak jauh (PJJ), hingga tugas dan ujian yang dikerjakan anak-anak sekolah pun menjadi serba online. Banyak sekali, anak-anak sekolah yang mengalami kesulitan belajar di tengah kondisi pandemi seperti ini. Alhasil anak-anak menjadi malas belajar dan merasa bosan ketika harus selalu belajar secara daring dari rumah mereka masing-masing.

Alya Permata Sari adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) yang mencoba merubah kondisi tersebut dengan membuat perpustakaan mini di tempat tinggalnya, lewat kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sapphire Residence Sidoarjo adalah sebuah kawasan perumahan yang hampir semua warganya memiliki anak kecil dengan jenjang pendidikan mayoritas adalah Taman Kanak-kanak (TK). Untuk itu Alya yang dibimbing oleh Amalia Nurul Muthmainnah, selaku dosen pendamping lapangan berupaya membantu anak-anak dalam mengatasi kebosanan belajar dirumah dan meningkatkan semangat belajar dengan membuat perpustakaan mini di Sapphire Residence Sidoarjo.

Perpustakaan mini tersebut dibuat agar warga Sapphire Residence nantinya bisa menggunakannya sebagai tempat belajar alternatif. Selain itu, Alya juga berharap dengan dibuatnya perpustakaan ini, bisa menumbuhkan minat membaca bagi warga Sapphire Residence khususnya kalangan anak-anak yang masih bersekolah. Mengingat di era digital seperti sekarang, banyak anak yang kecanduan dengan gim daring dan media social.

Gambar 2. Penempelan poster kesehatan dan kondisi perpus

Tentunya perpustakaan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, yang mana pengunjung perpustakaan harus selalu menggunakan masker dan mencuci tangan serta menjaga jarak dengan yang lainnya. Selain perpustakaan mini, mahasiswa juga membuat poster ajakan agar warga selalu mematuhi protocol kesehatan yang ada.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan selama 12 hari ini, berlangsung dengan lancar, baik dari segi persiapan maupun saat pelaksanaan di hari H. Warga setempat berharap dengan adanya perpustakaan mini tersebut,bisa membantu mereka dalam membimbing anak-anak agar belajar lebih giat kembali dan bisa menjadi tempat alternatif disaat sedang mengikuti sekolah online.

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini