32.3 C
Jakarta
20, April, 2024
JurnalPost.comCitizen ReporterMahasiswa KKN RDR 75 Menyulap Bugkus Kopi Jadi Gantungan Kunci

Mahasiswa KKN RDR 75 Menyulap Bugkus Kopi Jadi Gantungan Kunci

Salah satu peserta KKN sedang mempraktekan cara membuat Gantungan Kunci

JURNALPOST – Mahasiswa KKN UIN Walisongo semarang mengadakan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari bekas bungkus kopi pada Jumat, 13 November 2020 di RT 02/RW 03 Kelurahan Gondoriyo. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa KKN RDR 75 Kelompok 64 dan anak-anak di sekitar lokasi KKN yang sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut.

Objek yang dibuat dalam pelatihan ini adalah gantungan kunci yang berbahan dasar bungkus kopi. Mengapa berbahan dasar bungkus kopi? Karena kita ketahui bahwasanya Kopi merupakan salah satu komoditas yang dibudidayakan oleh lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Komoditas ini mayoritas diolah menjadi bahan pangan seperti minuman segar, ekstrak kopi, dan sebagainya. Di era modern seperti saat ini, kopi diolah menjadi minuman instant yang bungkusnya terbuat dari plastik. Sedangkan telah kita ketahui bersama bahwa plastik merupakan limbah yang sulit terurai dan menjadi momok bagi pemerintah dunia karena sifatnya yang tidak konservatif.

Berbicara tentang Indonesia sebagai negara pengekspor kopi terbesar keempat di dunia tentu saja secara tidak langsung mengarah ke fakta bahwa Indonesia juga merupakan negara penyumbang sampah terbesar kedua di dunia. Bagaimana tidak jika setiap tahunnya Indonesia memproduksi 660.000 ton kopi dan seluruh produk kopi yang tersebar di pasaran Indonesia itu menggunakan kemasan plastik. Jika plastik bekas bungkus kopi itu dibuang begitu saja, jelas mereka akan menumpuk dan berdampak buruk bagi diri dan lingkungan kita. Untuk mengurangi dampak buruk tersebut, tim KKN RDR UIN 75 Kelompok 64 berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai daur ulang sampah plastik khususnya bungkus kopi untuk disulap menjadi barang estetik bernilai guna.

Mengapa harus bungkus kopi yang ditonjolkan? Sebenarnya tidak ada alasan khusus karena semua bungkus plastik pada dasarnya bisa di daur ulang. Hanya saja kami tim KKN RDR UIN 75 Kelompok 64 mengobservasi lingkungan kelurahan tempat kami mengabdi, Kelurahan Gondoriyo, dan menemukan fakta bahwa mayoritas warga disini menyukai kopi instant namun belum bisa mendaur ulang sampah plastik dari bungkus kopi tersebut. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengajari mereka untuk mengolah bungkus kopi menjadi gantungan kunci yang bernilai guna sebagai upaya konservatif terhadap lingkungan.

“pembuatan gantungan kunci dari bekas bungkus kopi ini mudah prosesnya, mudah untuk mendapatkan bahan-bahannya, dan tidak membutuhkan waktu lama, hanya memnutuhkan sedikit kesabaran”, ujar Burhan mahasiswi KKN kelompok 64 yang sekaligus sebagai pemandu dalam pelatihan pembuatan gantungan kunci tersebut.

Cara pengolahan bungkus kopi menjadi gantungan kunci cukup simple. Hal yang harus dilakukan pertama kali ialah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang dibutuhkan ada gunting, jarum jahit, dan benang. Sedangkan bahan yang dibutuhkan tentu saja bungkus kopi yang sudah dicuci dan ring gantungan kunci. Untuk satu buah gantungan kunci berbentuk kubus dibutuhkan minimal 24 buah bungkus kopi. Bungkus kopi tersebut kemudian dilipat atau dianyam sedemikian rupa hingga membentuk 6 buah persegi dan kemudian setiap sisi disatukan menggunakan jarum jahit dan benang. Untuk finishingnya cukup tambahkan ring gantungan kunci dan kini bungkus kopi yang awalnya terbuang menjadi benda aestetik yang tersayang.

Antusias anak-anak dalam mengikuti pelatihan ini sangat luar biasa, sekitar 15 orang mengikuti pelatihan hingga selesai. “jika sudah berbentuk persegi, bagaimana cara memasang ring gantungan kuncinya?” Tanya wafa. “cara memasang ring gantungan kuncinya yaitu dengan menggunakan jarum jahit dan benang, kemudian ikat dengan kencang” jawab Burhan. Benang yang digunakan adalah benang yang biasa digunakan untuk menjahit kain.

Target pelatihan yang diselenggarakan yaitu warga sekitar dan khususnya anak-anak yang berada di sekitar lokasi KKN. Perlu diketahui bersama bahwa hasil kreatifitas daur ulang bungkus kopi tidak hanya berupa gantungan kunci, namun bisa juga berupa tas, dompet, dan lain sebagainya. Untuk alat dan bahan pun tidaklah permanen itu-itu saja akan tetapi bersifat opsional yang disesuaikan oleh kebutuhan dan kreatifitas masing-masing individu.

Melalui pelatihan daur ulang bungkus kopi menjadi gantungan kunci ini kami harap kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas dan sikap konservatif warga sekitar agar lebih cinta kepada lingkungan. Kami juga berharap bahwa nantinya ilmu yang kami bagikan dapat dikembangkan lebih baik lagi oleh warga sekitar untuk dijadikan ranah produksi yang bermanfaat bagi perekonomian masyarakat. Hasil akhir yang kami harapkan adalah setidaknya dengan langkah yang kami buat ini, bisa mengurangi dampak buruk sampah plastik di Indonesia, khususnya di lokasi KKN RDR 75 Kelompok 64.

Penulis : Burhan

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini